68 Tahun sudah kita merdeka. Ya, sudah cukup lama bro, sejak pendahulu kita memproklamirkan kemerdekaan Indonesia kita tercinta ini. Pengorbanan pendahulu kita yang luar biasa. Banyak harta dan darah yang telah dikorbankan, katanya begitu. Tapi saya percaya.
Merdeka. Sebuah kata yang luar biasa. Kalau denger kata merdeka, pasti koneknya ke nasionalisme. Semua media membahasnya. Apalagi dalam rangka 17 Agustus. Tentu Kata-kata ini menjadi begitu mempesona terpajang di seluruh etalase TV, majalah, koran, dll.
Arti kata Merdeka
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, merdeka artinya bebas (dr perhambaan, penjajahan, dsb), tidak terikat, tidak bergantung kpd orang atau pihak tertentu; leluasa.
Ya, secara kasat mata memang kita sudah terlepas dari penjajahan, dalam hal ini penjajahan secara fisik. Tidak ada tentara Belanda, Inggris, dan Jepang di sini. Rakyat tidak ada yang diperbudak secara fisik. Jam malam tidak ada. Tidak harus setor upeti ke kompeni.
Tapi menurut saya kita belumlah sepenuhnya merdeka. Penjajahnya bukanlah orang lain, tetapi orang kita-kita juga. Penjajahan demi kekuasaan – tahta, penjajahan demi harta. Dengan mengorbankan rakyat Indonesia. Termasuk saya ini rakyat juga.
Paling gemes sama korupsi yang mewabah di negeri ini. Di berbagai kementrian, berbagai departemen/bidang, melibatkan penguasa, baik untuk kekayaan sekelompok orang, ataupun untuk melanggengkan kekuasaan. Adalah penjajahan model baru, yang ternyata sangat sulit di hentikan. Korbannya adalah rakyat bawah.
Kebijakan negara yang katanya pro rakyat, faktanya malah menyengsarakan rakyat. Contohnya kanaikan Bahan bakar minyak. Mereka berlindung dibalik undang-undang untuk melegalkannya. Padahal penyebabnya adalah karena mereka kurang becus mengurusinya. Membuat kampanye bohong, seolah-olah subsidi salah sasaran untuk orang kaya. Apakah benar demikian?
Denger-denger banyak mafia migas di sana, ternyata benar setelah KPK menahan Prof Rudi, kepala SKK Migas. Itu yang konangan bro. Kalau gunung es, berarti masih banyak lagi yang belum kelihatan.
Belum lagi banyak kasus pencurian minyak. Melibatkan preman bersenjata. Jadi ingat waktu itu mau nggrebeg pencurian minyak, polisi cuman bawa pistol mainan. Ga tahunya penjaganya pake senjata berat. Akhirnya polisi lari mundur. Giliran nggrebeg yang “teroris” ga bersenjata, mereka pakai senjata densus lengkap, sampai menembak mati terduga teroris. Aneh.
Media main stream, menurut saya juga kurang independen. Kadang terlalu berlebihan memberitakan sesuatu, dan kadang berusaha menutupi sesuatu. Bisa jadi ada pesanan. Ada uang. Jadinya bisnis. Namanya belum merdeka.
Yang terbaru, banyak negara mengutuk kudeta militer di Mesir. Mengkudeta presiden yang terpilih oleh pemilu paling demokratis sepanjang sejarah Mesir. Presiden sipil yang pertama di Mesir. Tapi Indonesia berada di posisi yang banci. Pak SBY diam saja. Menurut saya Pak SBY ditekan oleh Amerika. Berarti Pak SBY belum merdeka. Ya maunya pak SBY dijajah sama Amerika.
Banyak aset-aset Indonesia dikuasai oleh asing. Freeport? Sebutlah, hotel mewah, perusahan telekomunikasi, kendaraan. Bagaimana kabar mobnas?
Banyak PR Untuk Indonesia. Tapi tetep kita harus bangga untuk Indonesia lebih merdeka.