Tag: antibiotik krem

P3K- Berbagai Kecelakaan yang Biasa Terjadi di Rumah

Bagian pertama

Bunda semuanya pasti pernah mengalami beberapa kecelakaan / tragedi ringan pada anggota keluarga kita. Entah itu keiris pisau, memar, lecet, dsb. Sebagai bunda yang cerdas kita harus sigap dalam berbagai kondisi, sehingga anak atau anggota keluarga kita bisa mendapatkan pertolongan yang tepat dan benar.

Seperti yang disampaikan oleh dr. Titik  dalam suatu kajian tentang P3K dalam keluarga. Ada 3 Prinsip yang harus diterapkan dalam menangani kecelakaan dalam keluarga, yaitu :

1. Kita tidak boleh panik, karena kalau kita panik maka pertolongan yang akan kita berikan bisa jadi kurang optimal, atau si penderita malah heran ntar…

2. Cara yang kita gunakan untuk menolong haruslah tepat, dalam arti benar step-stepnya, benar alatnya.

3. Harus Cepat/segera. Hal ini harus dilakukan supaya penderita tidak mengalami luka/trauma yang semakin berat, menimbulkan cacat atau bahkan kematian

Berikut ini adalah macam kecelakaan dalam keluarga yang biasa terjadi :

1. Memar

Memar terjadi karena benturan dengan benda tumpul

tindakan yang harus diambil yaitu :

berikan kompres dingin pada luka memarnya sekitar 3-5 menit, hal ini supaya pembuluh darah menyempit dan menghindarkan luka memar yang semakin melebar.

Setelah itu boleh diberikan obat antiseptik ( betadin, minyak tawon, minyak but-but,dsb)

Akan tetapi jika benturan dan memar yang terjadi di daerah kepala (misalkan anak jatuh/ kejedug agak keras) maka hal ini diklasifikasikan menjadi 3 kondisi :

a. Kondisi yang pertama yaitu benturan ringan, maka tidurkan anak lurus tanpa bantal, bahkan lebih baik lagi jika posisi kepala berada sedikit di bawah, sehingga aliran oksigen bisa lancar.

b. Kondisi yang kedua yaitu selain adanya luka memar, penderita juga mengalami muntah-muntah. Penanganannya sama dengan kondisi pertama, akan tetapi jika muntah-muntah belum berhenti sampai 4 jam pertama maka perlu di bawa ke dokter/UGD.

c. Kondisi  yang ketiga yaitu dimana penderita mengalami luka memar yang sangat parah disertai muntah terus menerus maka tidak ada upaya lain selain membawanya segera ke Rumah Sakit.

2. Teriris

Luka teriris ini biasanya disebabkan karena benda yang cukup tajam, misalkan pisau, silet, jarum, dsb. Lukanya pun ada yang tipis dan ada yang dalam, sehingga darah yang mengalir semakin banyak.

Cara menanganinya yaitu :

Ambil kasa steril lalu celupkan ke dalam air (air dingin lebih baik) kemudian peraslah dan tempelkan ke bagian luka. Tekan perlahan terus sampai darah berhenti kurang lebih 5-10 menit.

Setelah darah berhasil dihentikan, maka berikan antiseptik

3. Luka Lecet

Cara penanganannya yaitu :

Cucilah luka yang lecet dengan air bersih, keringkan dengan  kasa atau kain lalu berikan antiseptik.

4. Luka Bakar

Saat pertama kali terkena luka bakar, baik itu dari percikan minyak panas, air panas, knalpot, dsb maka bawalah anak tepat dibawah kran air, lalu guyurlah. Jika tidak memungkinkan, maka ambillah air dalam sebuah ember sampai agak penuh kemudian rendamlah kaki penderita beberapa saat sampai rasa panas sedikit berkurang.

Kemudian angkat dan keringkan, selanjutnya berilah salep/krem antibiotik ( misalkan bioplasenton) untuk penyembuhannya.

5. Mimisan

Mimisan bisa terjadi karena selaput darah dalam saluran napas di dalam hidung pecah, faktor penyebabnya banyak sekali bisa karena panas, suka ngupil, nangis yang berlebih, dsb

Cara Menanganinya :

Mintalah penderita dalam posisi duduk dengan kepala sedikit menunduk, kemudian pencetlah hidung penderita dan mintalah dia bernafas lewat mulut. Hal ini bisa dilakukan kurang lebih 10 menit.

Atau jika memiliki daun sirih, maka sedikit remas-remas daun sirih kemudian masukkan ke hidung penderita, dan mintalah dia bernafas lewat mulut kurang lebih 10 menit.

Yang patut diperhatikan adalah saat terjadi mimisan maka jangan suruh penderita mendongak ke atas, hal ini karena darah yang berada di hidung bisa masuk ke organ dalam. Jika memang benar masuk ke saluran cerna masih bisa dikeluarkan dalam bentuk vaeses, tapi yang berbahaya yaitu jika masuk ke saluran nafas, dan akhirnya mengendap di paru-paru. Tuh kan….Naudzubillah..